Ruang Putih
2013/06/05
Melayang
esok ada kehidupan yang menarikku, ia menarik tanganku untuk terbang, melayang tanpa batas. Tapi sebelah tangannya menuntunku untuk selalu berharap bahwa ketika kita melayang untuk terbang ada badai dan hujan yang menghadang. Kuusahakan untuk menghiraukan, karena melayang itu bebas, melayang itu tanpa batas, melayang adalah dimana saat kita mengetahui bahwa kita itu benar benar ada.
2013/01/27
XYLOGRAPHY
XYLOGRAPHY
Ingin
sekali kutulis kata kataku tentang perasaan ini . Lalu kutulis diatas nampan
pualam atau kucari sebuah pohon pillow tua dan ku ukir kata kata itu dan
kusimpan . Bila aku lupa akan kata perasaan itu, tinggalku amati ukiran itu dan
aku akan teringat bahwa aku pernah mempunyai perasaan itu . Dan dalam diri kuyakin akan perasaan ini
takkan pernah berubah dalam keadaan apapun, orang lain maupun Tuhan pun takkan
bisa mengubahnya dan perasaan itu telah terpatri kuat dalam ruh, hati dan jalan
hidupku yang telah ku tata dengan rapi
. Apabila aku telah tiada, kuharap
ukiran itu ada selamanya karena Tuhan telah memberikan perasaan kepadaku untuk
kuyakini bahwa perasaan itu memang
pernah ada dalam hatiku
Tulisan
kecil ini, saya tulis untuk seseorang yang telah mencintai saya dengan sepenuh
jiwanya .
VOYAGE
VOYAGE
Kuakui dalam
hatiku, aku bohong . Hal yang tak mudah memang untuk selalu berkata jujur dan
bertingkah laku sesuai harapan . Namun takkan selamanya aku melakukan ini
semua, pasti ada akhir yang pasti . Hanya aku adalah seorang pengecut, yang tak
dapat mengatakan tidak pada cinta . Aku selalu bertindak bodoh, tak pernah
berpikir lebih jauh, tak pernah menghargai sedikit pun perasaanmu . Dan aku
hanya bisa meminta maaf telah melukai perasaanmu . Aku akan berjanji bila suatu
saat nanti diriku telah siap, aku akan berkata jujur padamu . Pengungkapan
akhir bukan menjadi akhir untuk selama lamanya, tapi menjadi awal yang baru
untuk menjalani hidup yang lebih baik dan kuyakin kamu akan lebih sabar dalam
penantianmu untukku .
Seorang
kekasih sejati takkan pernah merubah sebuah janji . Ia akan selalu mentaati, menjalani, tanpa
ada hasrat untuk mengingkari dan kuyakin sifat ini selalu ada pada dirimu .
Bertahun tahun kau menungguku hanya untuk cintaku, terbesit dalam hatiku apakah
kau memang benar benar cinta sejatiku ? Aku
pun tak tahu, hanya kau dan Tuhan yang tahu .
Akan
kuambil sebuah cerita tentang penyesalan seseorang karena cinta .
Disebuah
kota dengan keindahan yang terkandung didalamnya akan selalu mengingatkan
seserang pada keabadian cinta . Karena kota itu memiliki sebuah telaga yang
sering orang menyebutnya Telaga Surga, konon apabila seseorang datang bersama
kekasihnya untuk melihat langsung dan mencicipi sedikit airnya dan berdo’a, pasangan tersebut akan menjadi pasangan yang
abadi .Tapi ada cerita lain yang akan kuceritakan padamu ..
Pada
suatu sore, langit begitu cerah, matahari tak terlalu memancarkan sinarnya pada
sore itu namun hari itu sangat menjadi menyedihkan untuk dua anak manusia ini .
Di salah satu sudut telaga ada seorang laki laki duduk termenung melihat tengah
telaga dengan melamun, dan di sudut lain ada seorang wanita berdiri terpaku
sambil mengusap air matanya .
Sang
laki laki pun akhirnya datang menghampiri sang wanita . “ kenapa kau menagis ?”
laki laki itu mengawali pembicaraan .Wanita itu tersentak kaget lalu menjawab,
“ah, tak apa apa” . Laki laki itu menjawab, “bisakah kau berbagai denganku ? .
Kuyakin kau datang kemari dengan membawa rasa cinta bukan ? .
“Apakah
kamu bisa berjanji padaku ?”, kata wanita itu
“aku
janji “, jawab laki laki itu .
Wanita
itu mengusap air matanya sekali lagi lalu berkata, “ Hatiku terasa tercabik
dalam diri, serasa dunia seperti telah menjadi beban untukku . Aku tak tahu
harus bagaimana lagi dalam menjalani kehidupan lagi . Yang ada dalam pikiranku
hanya kesedihan yang mendalam .” air mata wanita mulai menetes lagi, dan ia
lalu melanjutkan lagi ,“ Aku adalah
seorang wanita . Tapi air mataku ini adalah sebuah kesedihan diriku kepada
seorang laki laki yang amat aku cintai namun ia pergi begitu saja dalam
kehidupanku . Kepergiannya seperti sepasang sayapku yang patah, aku takkan
pernah memiliki rasa cinta yang amat sangat kepada seseorang selain laki laki
itu.”
Laki
laki berkata, “ Oh, sangat bodoh memang laki laki itu yang meninggalkanmu
begitu saja” . Sang wanita lalu bertanya kepada laki laki itu, “ pasti kau pun
punya cerita,dan itu sebabnya kau datang kemari bukan ?”
Laki
laki itu mengambil, mengatur nafasnya sejenak lalu berkata, “ hal lain yang
kujalani tak seperti dirimu. Aku adalah seorang pengecut, aku hanya mengetahui
makna cinta setelah seorang sahabat wanitaku berkata kalau dia mencintaiku
namun tak pernah ku akui, yang ada dalam pikiranku bahwa cintanya mungkin hanya
cinta antara dua sahabat . Namun setelah lama akhirnya aku baru menyadari bahwa
sahabat wanitaku mencintaiku lebih dari sekedar sahabat .” Sang laki laki diam
sejenak lalu, melanjutkan lagi, “ Perasaan bersalahku yang menyebabkan ia
pergi, dan aku takkan pernah menemui lagi seorang wanita seperti dirinya .”
Banyak
sekali makna dari cerita itu, dan kupercaya padamu . Kuharap cerita ini takkan
pernah terjadi di antara kita . Kuyakin mungkin kita akan menuliskan cerita
yang berbeda akan nantinya akan menjadi cerita seperti sebuah negri dongeng
yang orang lain akan selalu ingin masuk kedalamnya .
Aku
takkan pernah melupakanmu, takkan pernah
.
Ghufron MA, 29-01-2012
Perjalanan
Perjalanan
Terkadang aku memikirkan jalan pencarian jati diriku tak
ubahnya seperti bermain di labirin, selalu memikirkan tindakan yang akan
dilakukan. Tapi aku ambil perumpamaan diriku ini seperti air, air yang bersih,
suci, yang tak pernah senoda pun mengotorinya. Ketika aku bermain dengan
minyak, aku harus tau bahwa kita takkan pernah bisa menyatu. Tapi ketika aku
bermain dengan tinta, aku harus menerima bahwa diriku akan ternoda seluruhnya
dan bila aku bermain dengan pasir aku akan menjadi kotor seperti lumpur.
Kenyataan
ketika berkelana telah membuatku menyadarkan akan sesuatu, bahwa semuanya telah
ada yang mengatur sedemikian. Cerita ini mungkin sama seperti diriku saat ini
..
Alkisah, seorang anak muda pergi mencari
kayu paling bagus untuk dijadikan tongkat. Pemuda itu menginginkan tongkat yang
indah, kuat, alami, dan tentu aja awet.
Setelah berjalan sekitar
beberapa jarak di dalam hutan, pemuda itu menemukan sebilah kayu yang
tergeletak. Mungkin kayu bakar yang terjatuh dari pemiliknya sebab bentuknya
sudah menyerupai tongkat dan tidak perlu banyak dipoles lagi. Pemuda itu
kemudian mengambilnya dan memeriksanya beberapa saat. Timbul keinginan dalam
hatinya untuk membawanya pulang. Akan tetapi, ketika hendak membalikkan badan,
pemuda itu teringat bahwa dia belum masuk ke dalam hutan sepenuhnya, seperempat
pun belum. “kayu yang lebih bagus dari ini, tentu masih banyak di dalam hutan
sana,” begitu pikirnya.
Pemuda itu pun segera meletakkan
kembali kayu yang tadi diperhatikannya dan segera melanjutkan perjalanan jauh
ke dalam hutan.
Setelah berjalan beberapa saat,
ia kembali menemukan sebuah kayu lagi. Kali ini lebih bagus, warnanya mengilap.
“pasti awet,” pikirnya. Kemudian, ia berdiri dan mengukur kayu itu, ternyata,
kayu itu nggak cukup panjang buat dijadikan tongkat. “bagus..., tapi sayang
terlalu pendek,” katanya berbisik. Lagi lagi, kau itu pun ditinggalkannya
begitu aja. Sambil berharap menemukan kayu yang lebih bagus, pemuda itu pun
melanjutkan perjalanan lebih jauh ke dalam hutan.
Kejadian yang serupa dialaminya
lagi. Ia menemukan ranting kayu yang lain, lagi dan lagi dan lagi. Tetapi,
pemuda itu nggak pernah benar-benar mengambilnya karena belum sesuai dengan apa
yang diinginkannya. Selalu aja ada kekurangan dari setiap kayu yang ditemukannya.
Sampe pada akhirnya, ia berada
di ujung hutan dan nggak menemukan lagi satu
pun potongan kayu. Akhirnya, nggak ada satu batang pun yang dibawanya
pulang karena ketika dalam perjalanan kembali, kayu kayu yang tadu dibiarkan
itu udah hilang entah kemana, mungkin diambil orang untuk kayu bakar atau yang
lainnya.
Pikiran
tentang pertanyaan bodoh berkecamuk dalam setiap tindakan bodoh yang telah
kulakukan. Diri ini hanya ingin sesuatu ketika dalam pencarian jati diri ingin
menjadi diri yang sempurna namun sering penyesalan datang pada akhirnya. Aku
hanya ingin menjadi pribadi yang sederhana. Karena ketika aku mencari jati diri
hanya ingin berjalan beriringan bukan di giring. Karena dalam pencarian jati
diri kita bagaikan menulis kertas kahidupan, apapun yang kita tulis akan sesuai
dengan tujuan pencarian jati diri.
08.06.2012 ketika sebuah dalam
perjalan menemukan bahwa semuanya yang tersembunyi akan terungkap secara
perlahan.
NOSTALGIA
NOSTALGIA
Terlalu banyak cerita lucu, sedih, bahagia maupun dalam
keadaana susah, tapi peristiwa ini sepertinya akan menjadi deja vu kembali dalam diri saya. Kejadian ini adalah mengulang
kembali masa masa duduk dibangku sekolah –Nostalgia.
Nostalgia bagi
saya adalah masa kenangan yang mencampur adukkan rasa lucu, sedih, susah dan
bahagia. Ketika saya ingin merasakan tingkah konyol khas murid baru, gejolak
romantisme sesama teman, mengerjakan tugas yang melewati tenggat waktu. Cerita
nostalgia bagaikan awan, indah bila dilihat namun rapuh bila disentuh.
Ada satu
cerita yang sangat mengesankan dan dapat dibilang susah dilupakan yaitu ketika
kenakalan semasa SMP. Cerita berawal dari pelajaran olahraga, lebih tepatnya
pelajaran olahraga yang mengambil waktu hingga jam istirahat. Lelah, letih
menghinggap badan kami, karena jam istirahat hanya tersisa waktu kurang lebih
lima menit kami memanfaatkannya.
Merilekskan
badan membuat kami lupa akan waktu istirahat yang telah usai dan memasuki
pelajaran berikutnya, dan dalam keadaan sempit seperti ini kami khususnya para
siswa cowok sepakat untuk sedikit merasakan atmosfer kebebasan untuk tidak
mengikuti pelajaran berikutnya. Motto kami, membuat dosa minimal berjama’ah.
Membuat dosa tanpa niat pun juga ada masalah, guru kami mengetahui kelakuan
frontal kami.
Tidak
ubahnya maling kami langsung ambil langkah seribu, kejar mengejar bagaikan
serial kartun Tom and Jerry. Kami sepakat untuk menyebar ke sepenjuru arah,
kebingungan kini melanda guru kami yang mengejar kami. Kelelahan kejar mengejar
selama kurang lebih 15 menit melelahkan guru dan kubu kami, kesepakatan damai
akhirnya menjadi tonggak akhir. Kini mau tak mau kami tetap mengikuti pelajaran
yang –seharusnya- kami tinggalkan, tetapi tetap saja sial tetap menghampiri
kami tidak boleh mengikuti pelajaran tersebut.
Inilah
secuil cerita yang saya bisa bagi.
23.10.2012
tugas sekolah yang aneh
Merdeka = bebas ?
Merdeka = bebas ?
Hari ini negaraku merayakan kebangkitannya dari sebuah
keterpurukan berabad abad. Ini yang seharusnya menjadi tonggak perubahan secara
horisontal, namun hal lain mengatakan lain. Apakah makna sebenarnya kemerdekaan
bagi negaraku sendiri? Terbebas dari penjajah? Terbebas dari koruptor? Atau
terbebas dari masa kebodohan?
Tak
perlu saya perpanjang lebar tentang makna kemerdekaan itu sendiri, tapi dalam
hati ini selalu bimbang. Apa tujuan kemerdekaan itu sendiri? Negara ini telah
merdeka lebih dari setangah abad, namun bila di lihat dari segi objektif
perubahan hanya tampak pada masa orde baru. Ketika negara ini “hampir” menjadi
macan Asia. Ketika urusan pemerintah, politik, sosial, kesejahteraan bukan
menjadi beban rakyat namun tergantung pada diktator – Soeharto. Tak ada
salahnya bukan bila saya menyebutkan beliau sebagai diktator masa orde baru?
Banyak perubahan yang beliau tunjukkan ketika merombak, memegang erat ideologi
dan beliau berhasil membangun karakter bangsa yang baik bahkan beliau sangat
mencintai tanah air ini.
Ketika
rakyat sejahtera, lumbung pangan tercukupi, sarana prasarana terlengkapi dan
KKN makin merajalela dalam masa orde baru. Sungguh sangat disayangkan. Dan
kemerdekaan kini patut di pertanyakan.
Apakah
kemerdekaan itu dapat presure terhadap
kemerdekaan itu sendiri? Tak dapat di pungkiri, kini pemerintah yang menggembor
gemborkan wajib belajar 12 tahun, hukum mati para koruptor, tetapi tak pernah
sekalipun hal tersebut terlaksana dengan pasti. Apa ini yang sebenarnya tujuan
negara ini di merdekakan?
Waktu
semakin berjalan, akan banyak batu kerikil yang akan di lalui negara ini.
Ketika masalah kecil menjadi besar, ketika masalah besar akan tertutupi dengan
selembar kertas. Toh negara kita telah merdeka – bebas melakukan apapun-,
tergantung pada siapa yang memimpin.
17.08.2012 ketika
pikiran merajah tentang ruang masa lalu. M E R D E K A ! ! !
Kesepian
Kesepian
Inilah hal yang aku benci dan tak ingin aku rasakan tapi
kata hidup berkata lain. Dia tak menyetujui apa yang ada dalam pikiranku. Aku
tak kuasa menahan sakit, aku juga tak ingin terus sendirian. Namun apa daya
diri ini hanya tangis dan diam yang lukiskan keadaanku kini, semua harus aku
jalani dan semua harus aku tempuh. Oh, Tuhan ijinkan hambaMu ini untuk
mendapatkan kekuataan atas segala ujianMu ini
13.06.2012 Dimalam
yang sepi dan meninggalkan bekas yang dalam
Langganan:
Postingan (Atom)